Oleh:
Sayyid Iwan Mahmoed Al-Fattah Azmatkhan
Azmatkhan sedang naik daun, keberadaannya kini sudah banyak diakui beberapa orang yang menekuni dunia nasab dan silsilah. Semakin hari, perkembangan nasab Azmatkhan semakin menggembirakan, sekalipun banyak oknum oknum yang tidak mau mengakui nasab azmatkhan ini, namun berdasarkan informasi yang saya peroleh, justru beberapa orang dari pengurus dari sebuah lembaga nasab di negara ini mengatakan jika mereka sebenarnya tidak ada masalah dengan nasab Azmatkhan. Bahkan mereka tidak pernah mengatakan sesuatu yang "tidak enak" mengenai nasab Azmatkhan ini. justru mereka merasa aneh jika ada orang mengaku ngaku sebagai "ahli nasab" namun sering "menjual" lembaga nasab mereka. Alhamdulillah jika memang demikian...
Namun ditengah baiknya hubungan nasab Azmatkhan dengan beberapa lembaga nasab, justru didalam keluarga besar Azmatkhan sendiri sering terjadi perbedaan pendapat mengenai nasab beberapa tokoh azmatkhan. Diantara sekian banyak nasab-nasab azmatkhan yang sering dipermasalahkan salah satunya adalah nasabnya Raden Fattah. Sampai saat ini nasab tokoh yang satu ini sering dijadikan "sasaran tembak" oleh beberapa orang. Entah ada apa dengan tokoh yang satu ini, sehingga sampai sekarang nasab tokoh yang berjasa dalam menyebarkan agama islam ini sering diutak atik oleh beberapa orang, baik itu "ahli sejarah" maupun beberapa orang yang "katanya" mengerti nasab Azmatkhan.
Aneh...sampai saat ini saya tidak habis fikir, kenapa tokoh yang berjasa dalam penyebaran agama islam sekelas Raden Fattah ini, nasab dan sejarahnya banyak dirusak oleh tangan-tangan tersembunyi yang mengatasnamakan sejarah dan nasab. Sungguh mengherankan, kenapa banyak terjadi distorsi sejarah pada tokoh tokoh islam seperti Raden Fattah ini.
Kecurigaan terbesar saya terhadap manipulasi nasab dan Sejarah Raden Fattah yang paling tertinggi adalah berasal dari PENJAJAH KOLONIAL dan PENULIS PENULIS masa LALU yang memang membenci ISLAM. Kenapa Raden FATTAH jadi sasaran yang paling sering dihajar? itu karena sosok yang satu ini adalah pelopor dan pendobrak penyebaran islam bersama walisongo. Sosok inilah yang bersama walisongo berhasil menyebarkan islam dengan sukses. Dan kelak keturunan dari sosok ini juga menjadi pelopor perlawanan terhadap penjajah, dengan penyerangan patih unus ke malaka terhadap portugis. tentu sebagai tokoh kunci yang katanya "meruntuhkan" kebudayaan yang terdahulu (padahal memang runtuh sendiri dan sudah keropos!), ia menjadi sasaran kebencian dari orang orang yang tersingkir, tentu pula penjajah yang melihat Islam berkembang pesat melalui kesultanan demak, pasti tidak ingin jika kesultanan ini ada peninggalan dan bukti bukti tentang jayanya islam pada masa lalu.
Pertanyaan terbesar yang sering muncul pada benak saya, benarkah tokoh sekelas Raden fattah sejarah dan nasabnya tidak ada atau tidak jelas, benarkah nasab tokoh yang diangkat oleh walisongo untuk menjadi sultan ini samar dan tidak jelas, benarkah ia lahir dari benih yang "meragukan". Sejuta pertanyaan selalu muncul tentang sosok yang satu ini. Yang ironis lagi, bahkan ada seorang SULTAN YANG SAAT INI MENGAKU SEBAGAI "SULTAN DEMAK" mengatakan jika Raden Fattah adalah anak brawijaya. Orang aneh yang mengaku sebagai Sultan Demak ini mengatakan kepada beberapa orang yang datang dari mancanegara bahwa ayah Raden Fattah bukan Abdullah Umdatuddin, tapi Brawijaya 5. Aneh manusia satu ini. Mengaku Trah Demak tapi tidak tahu nasab Raden Fattah. Yang lebih membuat saya jengkel bahkan ada beberapa orang yang katanya "pakar" nasab, mengatakan jika Raden Fattah tidak ada sumber primer mengenai datanya. Apa-apaan orang ini, dia fikir data itu hanya milik dia saja, dia fikir ilmu pengetahuan hanya milik dia saja...Ingatllah jika ilmu itu luas dan tidak terbatas.....Jangan sombong...kita ini masih kecil dimata Allah...
Adanya "gugatan" dari beberapa orang yang meragukan nasab Raden Fattah, bahkan tidak jarang juga diikuti oleh beberapa orang dari keturunan Raden Fattah, Sehingga mau tidak mau mereka beberapa kali saya tegur dan saya beri masukan yang benar tentang nasabnya Raden Fattah .
Masalah Nasab bukanlah masalah main-main, untuk menisbatkan sebuah nasab itu tidak mudah, tangggung jawabnya dunia dan akhirat. Dosa besar jika kita bermain main dengan nasab. Terlaknatlah seseorang dimata Allah jika dia memalsukan nasab. Jadi bicara urusan nasab, bukanlah hal yang ringan. BIcara Ilmu Nasab, sudah tentu ada ilmu dan metodenya, disamping hal yang paling penting adalah Sanad yang sampai ke Nabi.
Bicara tentang Nasabnya Raden Fattah, Benarkah nasabnya Meragukan???. Tidak bosan-bosannya saya menjelaskan tentang sejarah beliau ini. Saya menjelaskan dengan Fair dan tidak emosional tentang sosok yang satu ini, sedapat mungkin saya melakukan kajian ilmiah dengan dibantu beberapa ulama ahli nasab.
Dalam penelitian Nasab yang saya lakukan tentang sosok yang satu ini, ternyata pendapat yang mengatakan jika Raden Fattah anak Brawijaya 5 adalah lemah dengan alasan usia Raden Fattah dengan Brawijaya hampir sebaya. Raden Fattah lahir tahun 1424 (bukan 1455) sedangkan Brawijaya pada tahun 1478 Masehi pada saat diserang Dyah Ranawijaya (girindrawardana/Brawijaya 6). Usianya ternyata tidak berjauhan dengan Raden Fattah, mungkinkah dengan kondisi seperti ini Raden Fattah anak dari Brawijaya 5. Belum lagi tentang keanehan cerita penyerahan ibu Raden fattah yang sedang hamil kepada Arya Dillah (mana ada didalam agama islam wanita hamil dicerai bahkan bisa diberikan kepada laki laki lain). Lebih aneh lagi Arya Dillah itu katanya anak Brawijaya 5, wah makin aneh saja pendapat ini, bagaimana status Raden fattah kelak dalam memanggil Arya Dillah, kakak atau Bapak? benar benar keblinger cerita ini.
Adapun Tentang Kesayyidan seorang Raden Fattah, ternyata buktinya adalah terang benderang, diantaranya adalah :
1. Makam Raden Fattah tertulis SAYYIDIN PANATAGAMA, orang yang memakai gelar SAYYIDIN PANATAGAMA hanya boleh dari kalangan AHLUL BAIT!!!
2. Makam-makam di Sekitar Raden Fattah mayoritas ditinjau dari sisi nasab adalah keluarga besar Walisongo (azmatkhan). Untuk memakamkan orang yang tidak ada hubungan dengan keluarga itu tidak mudah, apalagi ini sekelas walisongo (Azmatkhan) yang juga bangsawan dari Kesultanan AZMATKHAN.
3. Pernikahan Raden Fattah dengan DEWI MURTASIMAH BINTI SUNAN AMPEL, sudah membuktikan bahwa RADEN FATTAH adalah SAYYID. SUNAN AMPEL adalah penganut MAZHAB SYAFI'I yang dalam menerapkan KAFA'AH sangat ketat. Mana mungkin SUNAN AMPEL memberikan anaknya sembarangan kepada orang yang tidak jelas nasabnya.
4. Anak perempuan RADEN FATTAH yaitu RATU MAS NYAWA/SYARIFAH JAMILAH itu dinikahkan dengan SAYYID MUHAMMAD YUNUS bin ABDUL QODIR AL MUKHRAWI AZMATKHAN (anak bupati jepara masa itu), dan putri Satunya lagi yang bernama DEWI RATIH dinikahkan oleh SAYYID AMIR HASAN bin SUNAN KUDUS.
5. Anak laki-laki Raden Fattah juga banyak yang dinikahkan dengan putri putri Walisongo, dari mulai Sultan Trenggono, Pangeran Sekar Seda Lepen, dll.
6. Pengangkatan seorang Sultan Mutlak harus berdasarkan NASAB, AKHLAK dan KEMAMPUAN, mana mungkin WALISONGO Mengangkat seorang yang nasabnya ANTAH BERANTAH.
7.Catatan Nasab Dari Al Allamah Sayyid Bahruddin Azmatkhan serta Al Habib Hadi AlHaddar, menunjukkan jika Raden Fattah nasabnya bukan ke Brawijaya namun ke Abdullah Umdatuddin..
8. Catatan Nasab Keluarga Besar Syekh Jangkung bin Raden Nala Taruna Kusumo bin Aria Penangsang Di Jawa Barat menunjukkan jika nasab keluarga besar Raden Fattah adalah berasal Sayyid Abdul Malik Azmatkhan, dan catatan ini sudah turun temurun. Keturunan dari jalur ini juga banyak menurunkan ulama/ajengan disekitar Jawa Barat.
9. Kitab Nasab Ensiklopedia Al Husaini, oleh Al Allamah Sayyid Bahruddin Azmatkhan dan Sayyid Shohibul Faroji Azmatkhan (TheGrand-Mufti Syekh-Mufti Kesultanan Palembang Darussalam...)
10. Keturunan dari Raden Fattah baik dari jalur tautan perempuan atau laki ternyata banyak yang menjadi ulama besar, salah satunya Mbah Kholil Bangkalan, Sayyid Bahruddin Azmatkhan, Kyai As'ad Syamsul Arifin, KH Hasan Besari, Syekh-Mufti Kesultanan Palembang Darussalam....
11. Raden Fattah adalah Anggota walisongo periode ke tiga (1466). semua anggota walisongo adalah AZMATKHAN, dari periode pertama sampai periode ke 11 (1926), semua berasal dari AZMATKHAN.
12. Anak anak Raden Fattah seperti Sultan Trenggono dan Sunan Prawoto juga masuk menjadi anggota walisongo periode selanjutnya.
Dalam Catatan Kitab Nasab ENSIKLOPEDIA NASAB AL HUSAINI yang disusun oleh AL ALLAMAH SAYYID BAHRUDIN AZMATKHAN DAN SAYYID SHOHIBUL FAROJI AZMATKHAN (Syekh-Mufti Kesultanan Palembang Darussalam) Nasab Raden Fattah bahkan berasal dari Jalur yang kuat, karena kedua orang tuanya adalah keturunan AZMATKHAN (pantaslah jika ia diangkat menjadi SULTAN DEMAK 1). Ayah dan ibu dari RADEN FATTAH adalah AZMATKHAN AL HUSAINI. Ayahnya adalah ABDULLAH UMDATUDDIN BIN ALI ALI NURUL ALAM BIN HUSEIN JAMALUDDIN JUMADHIL KUBRO AZMATKHAN dan ibunya adalah SYARIFAH ZAENAB BINTI IBRAHIM ZAENUDDIN AL AKBAR ASMOROKONDI BIN HUSEIN JAMALUDDIN JUMADHIL KUBRO AZMATKHAN.
Penentuan Nasab beliau ini sudah sah dan diakui berbagai lembaga nasab dunia, seperti yang dikemukankan oleh beberapa ulama ahli nasab yang mempunyai jaringan lembaga nasab dunia. Nasab Raden Fattah sejajar dengan nasab walisongo yang lain. Nasab Raden Fattah bahkan banyak menurunkan tokoh tokoh dan guru bangsa dinegara ini. Adanya tokoh tokoh yang muncul dari Trah Raden Fattah dinegara ini menandakan jika nasab ini bukanlah nasab yang tidak jelas.
Jadi kalau masih ada orang yang meragukan nasab Raden Fattah, sebaiknya jadilah peneliti nasab dan sejarah yang baik. Carilah ilmu yang bersanad yang sampai kepada Rasulullah SAW. Buat apa mempercayai data sejarah dan silsilah yang tidak bersanad yang pengarangnya dari non muslim. Pilih mana, data yang berasal dari ulama yang bersanad kepada Rasulullah SAW, atau dari pengarang non muslim yang tidak bersanad yang tidak mengenal wudhu dan sholat? silahkah direnungi...
Wallahu A'lam bisshowab