Sabtu, 06 November 2021

Biografi Al-Habib Prof.Dr.KH.R. Shohibul Faroji Al-Azhmatkhan.SAg.MA.PhD

Al-Habib Prof.Dr.KH.R. Shohibul Faroji Al-Azhmatkhan.SAg.MA.PhD

Shohibul Faroji
LahirShohibul Faroji Al-Azhmatkhan
13 Juni 1977
BanyuwangiJawa TimurIndonesia
Tempat tinggalIndonesia
Nama lainAl-Habib Prof.Dr.KH.R. Shohibul Faroji Azmatkhan.SAg.MA.PhD
Warga negaraIndonesia
PekerjaanAl-Imam An-Naqib
Ulama
Hafiz
Faqih
Mufti
Qadi
Tempat kerjaBaitul Ansab Lil Asyraf Azmatkhan Wa Ahlulbayt Al-Alamy
OrganisasiNahdlatul Ulama
Dikenal atasPeneliti dan Pentashih Nasab 3110 Qabilah Dzurriyyah Rasulullah dari jalur 1555 Qabilah Keturunan Imam Hasan dan 1555 Qabilah Keturunan Imam Husain Sedunia
GelarSyekh
Sayyid
Hafiz
Anggota dewanAl-Imam An-Naqib Of Baitul Ansab Lil Asyraf Azmatkhan Wa Ahlulbayt Al-Alamy
Suami/istriSyarifah Ratumalaya Azmatkhan
Anak1. Reza Putra Pangestu
2. Elsa Shalsabila Pangasih
3. Muhammad Asaddu Hubballillah
4. Ali Al-Haqqu Mirrabbik
5. Khairani Farasyta Azka
6. Alwi Abdul Malik
7. Muhammad Ali Al-Mahdi
PenghargaanGuinnes World Records, MURI & MURTI Bidang Penulis Tafsir Al-Qur'an Terbanyak, Terlengkap & Bersanad
Situs webhttps://www.facebook.com/syekhfaroji9

Syekh Sayyid Shohibul Faroji Azmatkhan Ba'alawi (lahir 13 Juni 1977) adalah seorang Ulama penghafal Qur'an (Hafiz), ahli hadis (Muhaddits), ahli fiqih (Faqih), Mufti , QadiSyekh, ahli nasab (Al-Imam An-Naqib) , MursyidSufi dan alawiyyin yang berasal dari Indonesia. Ia adalah pengurus Lajnah Falakiyyah Nahdlatul Ulama (LFNU-PBNU), dan Ketua Umum Persatuan Habaib Nahdlatul Ulama (PHNU). Ia juga seorang ulama ahli tafsir yang telah menulis banyak tafsir dan berhasil mendapatkan rekor Guinness World Records, rekor (MURI) Museum Rekor Dunia Indonesia dan (MURTI) Museum Rekor Terhebat Indonesia sebagai penulis tafsir Qur'an terbanyak, terlengkap dan bersanad. [1]

Kelahiran dan Nasab

Syekh Shohibul Faroji Azmatkhan melalui ayahnya adalah keturunan Sunan Kudus, dan melalui ibunya adalah keturunan Pahlawan Nasional, Sayyid Pangeran Diponegoro.[2]

Gelar Azmatkhan diberikan karena ia keturunan dari Abdul Malik Azmatkhan, yaitu seorang sayyid yang lahir di TarimHadramautYaman dan kemudian menjadi Raja di Kerajaan Hyderabad, India. Abdul Malik Azmatkhan ini adalah leluhur Walisongo.[3]

Nasabnya adalah:

  1. Nabi Muhammad menikah dengan Sayyidah Khadijah binti Khuwailid.[4] Rasulullah wafat di MadinahSaudi Arabia, 8 Juni 632 M,[5] memiliki anak yaitu:[6]
  2. Sayyidah Fatimah Az-Zahra, menikah dengan Imam Ali bin Abi Thalib[7].[6] Sayyidah Fatimah Az-Zahra wafat di Madinah, Saudi Arabia, Selasa, 3 Ramadlan 11 H, berselang 6 bulan setelah wafatnya Rasulullah.[8] Dalam usia 28 tahun.[9] Makam beliau dirahasiakan.[10] Beliau memiliki anak yaitu:
  3. Al-Imam As-Sayyid Al-Husain, menikah dengan Syaharbanu,[6][11] nama lain dari Syaharbanu adalah Salamah atau Salafah atau Syah Zanan atau Syahar Naz atau Harrar.[12] putri Kaisar Yazdigird atau Yazdrajid III,[13] kaisar terakhir SasaniyahPersia, wafat di Karbala Iraq, tahun 64 H / 680 M, memiliki anak yaitu:
  4. Al-Imam As-Sayyid Ali Zainal Abidin, bergelar As-Sajjad, artinya Hamba Allah yang banyak sujud kepada Allah.[11] menikah dengan Syarifah Fathimah[6] binti Hasan bin Ali bin Abi Thalib. Nama lain dari Syarifah Fathimah binti Imam Hasan bin Ali ini adalah Ummu 'Abdillah, Ummu Hasan atau Ummu Abdihi.[11] Sedangkan Imam Ali Zainal Abidin As-Sajjad wafat di Madinah pada tahun 95 Hijriyah atau 713 Masehi dalam usia 57 Tahun. 34 tahun setelah kewafatan ayahnya.[14] Imam Ali Zainal Abidin As-Sajjad ini memiliki anak yaitu:
  5. Al-Imam As-Sayyid Muhammad Al-Baqir, menikah dengan Ummu Farwah[6] binti Qasim bin Muhammad bin Abu Bakar Ash-Shiddiq, Imam Shadiq pernah mengatakan: "Ibuku adalah seorang wanita yang penuh dengan iman, takwa dan penyantun, dan Allah menyukai orang-orang penyantun." Syekh Jalil Ali bin Husain Mas'udi dalam kitabnya Itsbatu al-Washiyyah mengatakan: "Ummu Farwah adalah wanita paling takwa di zamannya."[11] Al-Imam Muhammad Al-Baqir wafat di Madinah, Saudi Arabia, tahun 7 Zulhijjah 114 Hijriyah atau 743 Masehi, memiliki anak yaitu:
  6. Al-Imam As-Sayyid Ja’far ash-Shadiq. Dia adalah Ja'far bin Muhammad bin Ali bin Husain bin Ali bin Abi Thalib, dan panggilannya Abu Abdillah atau Abu Isma'il dan julukannya As-Shadiq, As-Shobir, Al-Fadhil, At-Thahir dan yang paling terkenal adalah As-Shadiq.[11] Menikah dengan Syarifah Fathimah[6] binti Husain bin Ali Zainal Abidin bin Husain bin Ali bin Abi Thalib.[11] Imam Ja'far Ash-Shadiq wafat di Madinah, Saudi Arabia, 25 Syawal 148 Hijriyah atau 4 Desember 765 Masehi, beliau memiliki anak yaitu:
  7. Al-Imam As-Sayyid Ali Al-Uraidhi, menikah dengan Ummu Walad,[6] Wafat di Al-'Uraidh Madinah, Saudi Arabia, tahun 210 H, memiliki anak yaitu:
  8. Al-Imam As-Sayyid Muhammad An-Naqib, menikah dengan Ummu Isa,[6] wafat di Bashrah, Irak, tahun 243 H, memiliki anak yaitu:
  9. Al-Imam As-Sayyid Isa Ar-Rumi Al-Azraq, menikah dengan Ummu Ahmad,[6] wafat di Bashrah, Irak, tahun 298 H, memiliki anak yaitu:
  10. Al-Imam As-Sayyid Ahmad Al-Muhajir, menikah dengan Zainab[6] binti Abdullah bin Hasan bin Ali Al-Uraidhi, wafat di Hasys, Yaman, tahun 345 H, memiliki anak yaitu:
  11. Al-Imam As-Sayyid Ubaidillah, menikah dengan Ummul Banin[6] binti Muhammad bin Isa bin Muhammad bin Ali Al-Uraidhi, wafat di Sumal, Yaman, tahun 383 H, memiliki anak yaitu:
  12. Al-Imam As-Sayyid Alawi bin Ubaidillah / Alawi Al-Mubtakir, menikah dengan Ummu Muhammad,[6] wafat di Hadramaut, Yaman, tahun 400 H, memiliki anak yaitu:
  13. Al-Imam As-Sayyid Muhammad Maula Ash-Shouma'ah, menikah dengan Ummu Alwi,[6] wafat di Bayt Jubair, Yaman, tahun 446 H, memiliki anak yaitu:
  14. Al-Imam As-Sayyid Alwi Ba 'Alawi, Leluhur Bani Alawiyyin menikah dengan Ummu Ali,[6] Wafat di Bayt Jubair, Yaman, tahun 512 H, memiliki anak yaitu:
  15. Al-Imam As-Sayyid Ali Kholi' Qasam, menikah dengan Ummu Muhammad,[6] Wafat di Tarim, Hadramaut, Yaman, tahun 529 H, memiliki anak yaitu:
  16. Al-Imam As-Sayyid Muhammad Shohib Marbath, menikah dengan Ummu Banin,[6] wafat di Marbath Oman, tahun 556 H, memiliki anak yaitu:
  17. Al-Imam As-Sayyid Alwi Ammil Faqih, menikah dengan Ummu Abdul Malik.[6] wafat di Yaman, tahun 613 H, memiliki anak yaitu:
  18. Al-Imam As-Sayyid Abdul Malik Azmatkhan, Lahir di Kota Qasam, Hadramaut, tahun 1178 M / 574 H, Wafat di Hyderabad India tahun 1292 M / 688 H, beliau Al-Imam As-Sayyid Abdul Malik Al-Azhmatkhan berusia 114 tahun. Beliau memiliki 3 isteri, dari isterinya yang pertama, yaitu: Syarifah Ummu Abdillah[15] binti Raja Hyderabad India Lama, beliau memiliki anak yaitu:
  19. As-Sayyid Abdillah Amir Khan, menikah dengan Ummu Ahmad,[15] wafat di Hyderabad, India, tahun 696 H, memiliki anak yaitu:
  20. As-Sayyid Ahmad Jalaluddin Syah, menikah dengan Ummu Husain,[15] wafat di Hyderabad, India, tahun 711 H, memiliki anak yaitu:
  21. As-Sayyid Husain Jamaluddin, menikah dengan Amira Fathimah[15] binti Amir Husain bin Muhammad Taraghay (Pendiri Dinasti Timuriyyah, Raja Uzbekistan, Samarkand), (Menikah tahun 1295 M), Wafat di Wajo, Makasar, Sulawesi, tahun 760 H, memiliki anak yaitu:
  22. As-Sayyid Ibrahim Zainuddin Al-Akbar As-Samarqandi (IBRAHIM ASMORO), menikah dengan Dewi Condrowulan[15] binti Raja Ba Dich Lai (Raja Champa) bin Lai Khai Kocheng (Raja Champa) Terakhir Dinasti Ming, wafat di desa Gesikharjo, Kecamatan Palang, Tuban, tahun 834 H, memiliki anak yaitu:
  23. As-Sayyid Fadhal Ali Murtadha (Sunan Santri), menikah dengan Syarifah Sarah[15] binti Maulana Malik Ibrahim Azmatkhan, wafat di GresikJawa Timur, tahun 895 H, memiliki anak yaitu:
  24. As-Sayyid Utsman Haji (Sunan Ngudung), menikah dengan Dewi Sari[15] binti Ahmad Wilwatikta (Dewi Sari adalah kakak perempuan dari Sunan Kalijaga), wafat di Troloyo, Mojokerto, Jawa Timur, tahun 945 H, memiliki anak yaitu:
  25. As-Sayyid Ja’far Shadiq Azmatkhan (Sunan Kudus), menikah dengan Syarifah Dewi Rahil binti Sunan Bonang[15] bin Sunan Ampel, Wafat di KudusJawa Tengah, 5 Mei 1550 M / 958 H, memiliki anak yaitu:
  26. As-Sayyid Amir Hasan Azmatkhan (Panembahan Wali Qutub I), menikah dengan Dewi Ratih[15] binti Raden Patah Azmatkhan, Sultan Kerajaan Demak, wafat di Kudus, Jawa Tengah, tahun 1570 M / 978 H, memiliki anak yaitu:
  27. As-Sayyid Shaleh Azmatkhan (Panembahan Pekaus), Menikah dengan Ratu Maduratna[15] binti Khalifah Ismail bin Khalifah Ibrahim bin Khalifah Sughra bin Khalifah Husain (Sultan/ Raja Madura Pertama/ Pendiri Kerajaan Madura), Wafat di Surabaya, Jawa Timur, tahun 1590 M / 998 H, memiliki anak yaitu:
  28. As-Sayyid Ahmad Baidhawi Azmatkhan (Pangeran Ketandhur Bangkal), menikah dengan Dewi Pandanaran[15] binti Ki Ageng Pandanaran II alias Sunan Tembayat alias Sunan Bayat alias Bupati Semarang II, wafat di Sumenep, Jawa Timur, Tahun 1610 M / 1019 H, memiliki anak yaitu:
  29. As-Sayyid Yusuf Azmatkhan, menikah dengan Fathimah binti Yusuf Anggawi Al-Hasani,[15] wafat di Sumenep, Jawa Timur, tahun 1630 M / 1039 H, memiliki anak yaitu:
  30. As-Sayyid Abdul Wahid Azmatkhan (Menantu Susuhunan Abdurrahman Khalifatul Mukminin Sayyidul Imam (Pendiri Kesultanan Palembang Darussalam, menikah dengan putrinya yang bernama Raden Ayu Dipakusuma[15] binti Susuhunan Abdurrahman Khalifatul Mukminin Sayyidul Imam, Wafat di PalembangSumatera Selatan, tahun 1712 M / 1124 H, memiliki anak yaitu:
  31. As-Sayyid Hasan Azmatkhan, sejak tahun 1779 M tercatat sebagai Imam sholat di Masjid HaramMakkah Mukarramah, ia menikah dengan Putri Hijaz Al-Hasani, yaitu Sharifa Muzeyma binti Al-Malik Ghalib (Raja Hijaz),[15] wafat di Madinah Munawwarah, Saudi Arabia, tahun 1814 M / 1229 H, memiliki anak yaitu:
  32. As-Sayyid Sulaiman Azmatkhan, sejak tahun 1814 M / 1229 H tercatat sebagai Imam Masjidil Haram, Makkah Mukarramah, menggantikan ayahnya, ia menikah dengan Fathimah binti Musthofa bin Muhammad bin Ahmad bin Zaini bin Qadir bin Abdul Wahhab bin Muhammad bin Abdurrazzaq bin Ali bin Ahmad bin Ahmad Al-Mutsanna bin Muhammad bin Zakariya bin Yahya bin Muhammad bin Abi Abdillah bin Al-Hasan bin Syekh Abdul Qadir al-Jailani Al-Hasani,[15] wafat di Madinah Munawwarah, Saudi Arabia, tahun 1834 M / 1250 H, memiliki anak yaitu:
  33. As-Sayyid Makkiy Azmatkhan (Mufti Besar Hijaz dari Pemerintahan Amir 'Abdullah Kamil Pasha bin Muhammad), sejak tahun 1834 M / 1250 H tercatat sebagai Imam Masjidil Haram Makkah Al-Mukarramah, menggantikan ayahnya dan kakek nya, ia menikah dengan Maryam[15] (puteri Ke-2) binti Imam Nawawi al-Bantani Azmatkhan (dan hidup di Makkah), wafat di Madinah Al-Munawwarah, Saudi Arabia, tahun 1877 M / 1294 H, memiliki anak yaitu:
  34. As-Sayyid Mujtaba Azmatkhan, menikah dengan putri bungsu Pangeran Diponegoro, yaitu Raden Ayu Putri Muna Adimah Azmatkhan[15] binti Pangeran Diponegoro, wafat di Banyuwangi, Jawa Timur, tahun 1897 M / 1315 H, memiliki anak yaitu:
  35. As-Sayyid Mushthafa Azmatkhan, menikah dengan Syarifah Hamatun Mujahidah (Hamatun II)[15] binti Tuanku Imam Bonjol, wafat di Banyuwangi, Jawa Timur, tahun 1917 M / 1335 H, memiliki anak yaitu:
  36. As-Sayyid Abdurrazzaq Azmatkhan, menikah dengan Ummu Banin[15] binti Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi Azmatkhan, wafat di Banyuwangi, Jawa Timur, tahun 1937 M / 1356 H, memiliki anak yaitu:
  37. As-Sayyid Bahruddin Azmatkhan, menikah dengan Amnah[15] binti Munir bin Siraj bin Abdullah Faqih Azmatkhan, wafat di Banyuwangi, Jawa Timur, tahun 1992 M / 1413 H, memiliki anak yaitu:
  38. As-Sayyid Muhammad Misbah Azmatkhan, menikah dengan Syarifah Ummul Khoir Salamah Diponegoro Azmatkhan[15] binti Muhammad Mubin Azmatkhan.
  39. As-Sayyid Shohibul Faroji Azmatkhan (Al-Imam An-Naqib dari Yayasan Baitul Ansab Lil Asyraf Azmatkhan Wa Ahlulbayt Al-Alamy, yang merupakan Lembaga Nasab Internasional, meneliti dan mentashih nasab 3110 Qabilah Dzurriyyah Rasulullah, dari 195 negara. Yayasan lembaga Nasab ini berdasarkan SK Kemenkumham RI Nomor AHU-0013814.AH.01.04.Tahun 2020. Dan beliau juga seorang Syekh Mufti Pangeran Penghulu Nata Agama / Mufti Besar Kesultanan Palembang Darussalam pada Pemerintahan Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin).[2][15][16]

Masa muda

Pada usia 7 tahun, Shohibul Faroji belajar dari kakeknya yang mursyid Tarekat Walisongo, yaitu Syekh Bahruddin Azmatkhan. Ia dapat menghafal Al-Qur'an 30 juz dalam usia 9 tahun.[17] Kemudian ia melanjutkan melancarkan hafalan Al-Qur'an 30 juz dan Qiro'ah Sab'ah kepada para guru Qur'an bersanad yaitu Syekh K.H. Adlan Ali Azmatkhan[18] (pendiri Pesantren Walisongo, Cukir, Tebuireng, Jombang, Jawa Timur) dan Syekh KH. Yusuf Masyhar[19] (pendiri Pesantren Madrasatul Qur'an, Tebuireng, Jombang, Jawa Timur).

Ia juga menghafal ribuan hadits dari beberapa kitab hadits, seperti kitab hadits Shahih BukhariShahih MuslimSunan Abu DawudMusnad AhmadMuwatta Malik dan Riyadhus Shalihin di bawah bimbingan Syekh Bahruddin Azmatkhan. Selain itu ia juga memperdalam AqidahIlmu KalamUshul fiqihFiqihAkhlakTafsir al-Qur'anGenealogiFilsafat TimurSufismeLogikaTata bahasa ArabKitab kuningEskatologi IslamPsikologi IslamFalakIlmu NahwuBalagah, dan Dakwah.

Beliau juga berguru secara khusus (Takhassus) kepada beberapa Ulama Kharismatik yaitu: Maimun Zubair, dan Abdurrahman Wahid.

Jabatan

  1. Al-Imam An-Naqib dari Yayasan Baitul Ansab Lil Asyraf Azmatkhan Wa Ahlulbayt Al-Alamy, yang merupakan Lembaga Nasab Internasional, meneliti dan mentashih nasab 3110 Qabilah Dzurriyyah Rasulullah, dengan perincian 1555 Qabilah Dzurriyyah Rasulullah dari jalur Al-Imam Al-Hasan dan 1555 Qabilah Dzurriyyah Rasulullah dari jalur Al-Imam Al-Husain, dari 195 negara. Yayasan Lembaga Nasab ini berdasarkan SK Kemenkumham RI Nomor AHU-0013814.AH.01.04.Tahun 2020.[2][3][6]
  2. Ketua Umum Persatuan Habaib Nahdlatul Ulama (PHNU).
  3. Syekh Shohibul Faroji juga aktif di beberapa organisasi, seperti di Komisi Kerukunan Antar Umat Beragama pada Majelis Ulama Indonesia,[20] dan Nahdlatul Ulama.
  4. Syekh Shohibul Faroji adalah pimpinan Majelis Dakwah Walisongo.
  5. Pada 5 Mei 2013, Syekh Shohibul Faroji diangkat oleh Sri Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin (Sultan Kesultanan Palembang Darussalam) menjadi Mufti Besar Kesultanan Palembang Darussalam dan bergelar Al-Mursyid Syekh Mufti Pangeran Penghulu Nata Agama As-Sayyid Shohibul Faroji Azmatkhan Al-Hafizh, berdasarkan Surat Keputusan Keraton Kesultanan Palembang Darussalam No.074/SKP/KKPDS/V/2013.
  6. Pada 14 Juli 2013, Syekh Shohibul Faroji diangkat oleh Maharaja Kutai Mulawarman menjadi Ketua Dewan Nala Duta Igama Kerajaan Kutai Mulawarman dan bergelar Yang Mulia Sri Raja Paduka Auliya Nata Igama Al-Habib Shohibul Faroji Azmatkhan Al-Hafizh, berdasarkan Surat Keputusan Sabdo Pandito Maharaja Kutai Mulawarman Nomor Istimewa 14.07.2013.[21]

Karya

Syekh Shohibul Faroji Azmatkhan telah menulis berbagai karya di bidang TauhidNasabTafsirHadisFiqihUshul Fiqih, dan Tasawuf. Daftar karyanya antara lain:[22]

  1. Al-Mausu'ah Li Ansabil Imam Al-Hasani, Volume 1 - 1555[23]
  2. Al-Mausu'ah Li Ansabil Imam Al-Husaini, Volume 1 - 1555[24]
  3. Panduan Menuju Pencerahan Ruhani[25]
  4. Tafsir Ma'rifatullah, Volume 1 - 9[26]
  5. Tafsir Liqa' AllahVolume 1 - 9[27]
  6. Tafsir Midadurrahman, volume 1-115[28]
  7. Tafsir Mahabbatullah, volume 1-114[29]

Tarekat dan para guru

Syekh Shohibul Faroji Azmatkhan adalah Syaikh Mursyid dari beberapa Tarekat sufi.[30]

Syekh Shohibul Faroji Azmatkhan telah berguru kepada para ulama' dan mursyid yang memiliki sanad keilmuan yang bersambung kepada keilmuan Nabi Muhammad, di antara para gurunya adalah:[31]

  1. Asy-Syaikh As-Sayyid Bahruddin Azmatkhan, guru tarekat, fiqih Syafi'i, tafsir, dan tauhid. Kepada syaikh ini, Syaikh Shohibul Faroji menerima beberapa ijazah sanad kemursyidan dan kepada guru ini pula, ia belajar kitab ansab.
  2. Asy-Syaikh KH. 'Adlan 'Ali Azmatkhan, guru Tahfizhul Qur'an, pendiri Pesantren Walisongo, Cukir, Tebuireng, Jombang). Kepada syaikh ini, Asy-Syaikh Shohibul Faroji menerima ijazah sanad Tahfizhul Qur'an yang bersambung kepada sanad Rasulullah.[18]
  3. Asy-Syaikh KH. Yusuf Masyhar, guru Tahfizhul Qur'an, pendiri Pesantren Madrasatul Qur'an, Tebuireng, Jombang). Kepada syaikh ini, Asy-Syaikh Shohibul Faroji menerima ijazah sanad Tahfizhul Qur'an yang bersambung kepada sanad Rasulullah.[19]
  4. Asy-Syaikh Marzuki Muslih, guru Nahwu Shorof Balagah. Kepada syaikh ini, Asy-Syaikh Shohibul Faroji menerima ijazah sanad nahwu-shorof-balaghah.
  5. Asy-Syaikh KH. Maimun Zubair
  6. Asy-Syaikh KH. Abdurrahman Wahid
  7. Asy-Syaikh Asy-Syarif As-Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki Al-Hasani, ulama besar Makkah, Saudi Arabia.
  8. Asy-Syaikh Asy-Syarif As-Sayyid Abdus Salam Al-Masyisyi Al-Hasani, Mursyid Tarekat Masyisyiyyah, ulama besar Lebanon.
  9. Asy-Syaikh Asy-Syarif As-Sayyid Faidullah bin Musa Al-Hakkari Al-Masyisyi Al-Hasani, ulama besar Lebanon.
  10. Asy-Syaikh Asy-Syarif As-Sayyid Muhammad Yahya bin Muhammad Al-‘Abid As-Sanusi Al-Hasani, ulama besar Libya.
  11. Asy-Syaikh Asy-Syarif As-Sayyid Mahdi bin Mahmud Al-Umry Al-Hasani, ulama besar Marokko.
  12. Asy-Syaikh Asy-Syarif As-Sayyid Mustafa bin Abdurrahman Asy-Syarif Al-Hasani, ulama besar Marokko.
  13. Asy-Syaikh Asy-Syarif As-Sayyid Muhammad Nur bin Muhammad Ibrahim Al-Kutbi Al-Hasani, ulama besar Haramain.
  14. Asy-Syaikh Asy-Syarif As-Sayyid Muthahar bin Jamsid Al-Khayyath Al-Maddah Al-Hasani, ulama besar Irak.

Referensi

  1. ^ https://www.muslimoderat.net/2016/08/tafsir-al-quran-midadurrahman-tafsir.htmlMendapatkan Penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dan Museum Rekor Terhebat Indonesia (MURTI) sebagai Penulis Tafsir Terbanyak, Terlengkap dan Bersanad
  2. Lompat ke:a b c The Ahlulbayt Nasab Center Maktab Of Morocco, Ensiklopedi Nasab Of Imam Husain,0009/MAA/Azmatkhan/Al-husaini/V/2011, Rabat Morocco
  3. Lompat ke:a b The South Asian Community Of Azmatkhan Al-Husaini Family, Maktab Of India, Ensiklopedi Nasab of Imam Husain, 1431H/02/0099, Nasirabad-Haidarabad-India
  4. ^ Saputra, Mochammad Ronaldy Aji (16 November 2020 21:17). "Pernikahan Nabi Muhammad SAW dan Sayyidah Khadijah"Kumparan. Diakses tanggal 15 Agustus 2021, Pukul 1:36 WIB.
  5. ^ Nashrullah, Nashih (Kamis 10 Jun 2021 21:03 WIB). "8 Juni 632 M Wafatnya Rasulullah, Begini Kesedihan Sahabat"Republika. Diakses tanggal 15 Agustus 2021, pukul 0:08 WIB.
  6. Lompat ke:a b c d e f g h i j k l m n o p q r As-Sayyid Abdurrahman bin Muhammad bin Husain Al-Masyhur, Syamsuzh Zhahirah, Penerbit. Mathba'ah Mulia Al-Attasiyyah, Surabaya, 1954,
  7. ^ Lestari, Mustiana (Selasa, 10 Maret 2015 11:14). "Ini cerita pernikahan Ali dan Fatimah yang bikin hati meleleh"Merdeka. Diakses tanggal 15 Agustus 2021, Pukul 1:26 WIB.
  8. ^ Istifhama, Lia (15/04/2021). "Kisah Fatimah Az Zahrah yang Wafat pada Bulan Ramadan"Harian Bhirawa. Diakses tanggal 15 Agustus 2021 Pukul 1:05 WIB.
  9. ^ Raditya, Iswara N (8 Mei 2019). "Sejarah Misteri Kematian Fatimah binti Muhammad pada 3 Ramadan"Tirto. Diakses tanggal 15 Agustus 2021, Pukul: 1:10 WIB.
  10. ^ Djaya, Sulaiman (9 Juli 2015). "Mengapa Makam Fatimah Az Zahra Dirahasiakan?"Sulaimandjaya.Blogspot.com. Diakses tanggal 15 Agustus 2012, Pukul 1:21 WIB.
  11. Lompat ke:a b c d e f Mufid, Syaikh (2013). "KISAH PERNIKAHAN IMAM HUSAIN"Al-Hassanain. Diakses tanggal 20 Agustus 2021.
  12. ^ Mufid, Syaikh (26 April 2019, pukul 18.52.). "Syahrbanu"id Wikishia. Diakses tanggal 20 Agustus 2021.
  13. ^ Ahmad, Jumal (18 Maret 2013). "Hakikat Pernikahan Imam Husain dan Syahzanan Putri Yazdrajid"Fimadani. Diakses tanggal 20 Agustus 2021.
  14. ^ Nashrullah, Nashih (Selasa 01 Dec 2020 14:00 WIB). "Saat Cicit Rasulullah Ali Zainal Abidin tak Banggakan Nasab"Republika. Diakses tanggal 20 Agustus 2021.
  15. Lompat ke:a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v As-Sayyid Bahruddin Azmatkhan, Kitab Al-Mausuu'ah Li Ansaabi Al-Imam Al-Husaini, Penerbit Madawis, Jakarta, halaman 63
  16. ^ "Nasab Shohibul Faroji Azmatkhan Al-Hafizh"Madawis. 14 Januari 2014. Diakses tanggal 14 Januari 2014.
  17. ^ "12 Keutamaan Menghafal Al Qur'an, Jadi Orang Teristimewa hingga Dapat Surga Tertinggi"Inews. Kamis, 20 Mei 2021 - 06:30:00 WIB. Diakses tanggal 15 Agustus 2021, Pukul 2:18 WIB.
  18. Lompat ke:a b Muiz, Syarif Abdurraman (Senin 29 April 2019 00:00 WIB). "Keistimewaan KH Adlan Aly, Murid Kinasih KH Hasyim Asy'ari"NU Online. Diakses tanggal 15 Agustus 2021.
  19. Lompat ke:a b "Sanad Al-Qur'an KH Muhammad Yusuf Masyhar Tebuireng"Bangkit Media. 31 Maret 2020. Diakses tanggal 15 Agustus 2021, Pukul 2:38 WIB.
  20. ^ "Susunan Pengurus Komisi-Komisi MUI Hasil MUNAS VIII Tahun 2010"mui. 16 Maret 2011. Diakses tanggal 16 Maret 2011.
  21. ^ "Pangkat dan Jabatan Shohibul Faroji Azmatkhan Al-Hafizh"madawis. 14 Januari 2014. Diakses tanggal 14 Januari 2014.
  22. ^ Waliyul Ilmi, Intisari Karya Shohibul Faroji Azmatkhan, Majelis Dakwah Walisongo, Jakarta, 2011
  23. ^ Al-Mausu'ah Li Ansabil Imam Al-Hasani, Karya Shohibul Faroji Azmatkhan, adalah Kitab Ensiklopedi Nasab dari 1555 Qabilah Dzurriyyah Rasulullah dari jalur Al-Imam Al-Hasan di seluruh dunia dan menjadi landasan bagi Lembaga Nasab Baitul Ansab Lil Asyraf Al-Azhmatkhan Wa Ahlulbait Al-Alamiy, Haidarabad India, 2002
  24. ^ Al-Mausu'ah Li Ansabil Imam Al-Husaini, Karya Shohibul Faroji Azmatkhan, adalah Kitab Ensiklopedi Nasab dari 1555 Qabilah Dzurriyyah Rasulullah dari jalur Al-Imam Al-Husain di seluruh dunia dan menjadi landasan bagi Lembaga Nasab Baitul Ansab Lil Asyraf Al-Azhmatkhan Wa Ahlulbait Al-Alamiy, Haidarabad India, 2002
  25. ^ Panduan Menuju Pencerahan Ruhani, Karya Shohibul Faroji Azmatkhan, adalah kajian tentang 313 tarekat sufi yang sanadnya mu'tabarah bersambung kepada Rasulullah melalui para Syaikh Mursyid Thariqah Sufi yang terkenal, Jakarta, 2011
  26. ^ Tafsir Ma'rifatullah, karya Shohibul Faroji Azmatkhan, adalah tafsir tematis atas ayat-ayat Ma'rifatullah, Jakarta, 2011
  27. ^ Tafsir Liqa' Allah, karya Shohibul Faroji Azmatkhan, adalah tafsir tematis atas ayat-ayat Liqa' Allah, Jakarta, 2011
  28. ^ https://www.muslimoderat.net/2016/08/tafsir-al-quran-midadurrahman-tafsir.htmlMendapatkan Penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dan Museum Rekor Terhebat Indonesia (MURTI) sebagai Penulis Tafsir Terbanyak, Terlengkap dan Bersanad
  29. ^ Tafsir Mahabbatullah, karya Shohibul Faroji Azmatkhan, adalah tafsir tematis atas ayat-ayat Mahabbatullah, Jakarta, 2011
  30. ^ Shohibul Faroji Azmatkhan, ensiklopedia tarekat,Majelis Dakwah Walisongo (Madawis), Jakarta,2011
  31. ^ Madawis, Manakib Syekh Shohibul Faroji, Perjalanan Spiritual Mursyid 30 Tarekat,Penerbit Walisongo Press, Jakarta, Edisi revisi, 2011

Bacaan lanjutan

  • Manakib Syekh Shohibul Faroji, Perjalanan Spiritual Mursyid 30 Tarekat, Penerbit Walisongo Press, Jakarta, Edisi revisi, 2011