Sabtu, 28 September 2013

Yahya bin Yahya Al-Andalusi & Imam Malik bin Anas




 Oleh:


Asy-Syaikh As-Sayyid Shohibul Faroji Azmatkhan Al-Hafizh

(Syekh Mufti Kesultanan Palembang Darussalam)
Abu Muhammad Yahya al-Yahya ibn Laitsi ibn Katsir ibn Wislasen bin Shammal bin Mangaya Al-Andalusi, wafat 848 M (Pencetak Dinar di era Al-Hakam I, 796-822 M dan era Abdur-rahman II, 822-888 M)

Suatu hari Yahya bin Yahya al Laitsi rahimahullah duduk menuntut ilmu kepada Imam Malik rahimahullah bersama murid murid yang lain. Tiba tiba seseorang memberitahukan "GAJAH DATANG". Maka semua orang yang mengikuti pelajaran keluar untuk melihat dan menyaksikan nya, kecuali Yahyah al Laitsi, ia tetap berada ditempatnya. Imam Malik bertarnya kepada nya : "Mengapa engkau tidak keluar untuk menyaksikan nya. Bukankah gajah tidak ada di negeri mu Andalusia (spanyol)!"




Yahyah menjawab : Aku jauh jauh datang dari negeri ku untuk melihat mu dan mempelajari petunjuk serta ilmu mu, bukan untuk menonton gajah."





Imam Malik pun kagum terhadapnya dan menjulukinya sebagai "Orang berakal dari Andalusia". Dikemudian hari ia menjadi orang paling berilmu di Andalusia. (Tartihul Madaruj fi Taqribik Masalik)